Rabu, 28 Oktober 2009

PERKEMBANGAN BENTUK MUKA BUMI


Menurut para ahli geologi, sebenarnya pelebaran alur-alur dasar samudera, gerakan - gerakan benua, pola seismik dunia, dan pola kegiatan vulkanik merupakan bagian dari satu desakan energi dari perut bumi. Permukaan planet bumi terdiri dari enam bentangan besar lempeng benua yang bersifat keras, tetapi sebenamya tipis bila dibanding dengan ukuran bola bumi. Ukuran yang paling tebal pada benua-benua itu tidak mencapai 150 km. Lempeng - lempeng benua itu saling bergeseran. Gerakan-gerakan pergeseran kerak bumi ini juga disebabkan oleh desakan hebat dari energi yang dikeluarkan oleh perut bumi.

Benua Asia terdiri dari tiga lempeng benua yang besar, yaitu Eurasia, Pasifik, dan India. Eurasia merupakan lempeng yang paling besar dan relatif statis, sedangkan lempengan Pasifif dan India terus menerus bergerak, menggeser ke arah barat laut (Pasifik), dan utara (India). Gerakan-gerakan "tabrakan" ini menghasilkan jajaran pulau-pulau dan jajaran pegunungan seperti Pegunungan Himalaya.

Hal-hal penting tentang gerakan benua:

1. Gerakan-gerakan lempeng tektonik terus-menerus terjadi dan menciptakan perubahan - perubahan di permukaan bumi.

2. Sumber gerakan ini ialah arus yang disebabkan oleh panas. Arus ini terjadi dalam batuan padat tetapi kenyal di dalam lapisan astenosfer selubung bumi.

3. Lempeng tektonik dapat meleleh waktu mendekati kulit bumi dan keluar lewat

gunung api, celah, atau retakan seperti yang terjadi pada Pematang Atlantik Tengah. Sambil meninggalkan retakan dasar samudera, batuan yang meleleh membentuk dasar baru di laut.

4. Dasar batuan yang meleleh mendesak maju bagian kerak bumi yang lebih tua. Bagian tua ini mungkin mendukung benua. Kalau bagian kerak bumi seperti itu bertemu ujung, maka benturan itu menyebabkan gempa. Inilah yang terjadi di dalam laut di lepas pantai Amerika Selatan. Satu bagian bumi didorong masuk ke selubung untuk meleleh kembali, bagian lainnya didorong ke atas sehingga membentuk pematang.

5. Teori gerakan lempeng tektonik banyak kaitannya dengan persebaran gunung api di muka bumi dan terjadinya gempa bumi

Sejak sekitar tahun 1900, para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengapung di atas lapisan lebih dalam yang lunak. Akan tetapi, teori mengenai gerakan-gerakan benua tersebut baru dipublikasikan secara luas sejak tahun 1960.

Teori gerakan benua salah satunya disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930)

la mengemukakan teori yang disebut Apungan dan Pergeseran Benua-benua. mengungkapkan teori tersebut pada tahun 1912 di hadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teori tersebut diungkapkan pertama kalinya di dalam bentuk buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan Lautan).

Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan ahli-ahli geologi. Kontroversi itu aru mereda tahun enampuluhan setelah teori apungan Benua Wegener ini makin banyak mendapat penganut di lingkungan ahli ilmu pengetahuan.

Titik tolak teori Wegener

1. Terdapat persamaan yang menyolok antara garis pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis pantai barat Eropa dan Afrika.

2. daerah Greenland sekarang bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 3,6 cm per tahun, kep. Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 cm per tahun.

3. Samudra Atlantik semakin luas karena benua Amerika terus bergerak ke barat.

4. Adanya kegiatan seismik (gempa bumi) yang luar biasa disepanjang patahan San Andreas dekat pantai barat Amerika Serikat.

5. batas Samudra Hindia makin mendesak ke utara; anak Benua India semula diduga agak panjang karena gerakan keutara maka India makin makin menyempit dan mendekat ke benuat Asia.(menimbulkan lipatan pegunungan Himalaya)

Dengan peristiwa tersebut maka terjadilah hal-hal sebagai berikut.

a. Bentangan-bentangan samudera dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri.

b. Samudera Atlantik menjadi semakin luas karena Benua Amerika masih terus melangsungkan gerakannya ke arah barat. Dengan demikian terjadi lipatan-

lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara-selatan, yang terdapat di sepanjang pantai Amerika Utara Selatan.

c. Adanya kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang Patahan St. Andreas, dekat pantai barat Amerika Serikat.

d. Batas Samudera Hindia makin mendesak ke utara. Anak Benua India semula diduga agak panjang, tetapi karena gerakannya ke utara maka India makin menyempit dan makin mendekat ke Benua Eurasia. Proses tersebut menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya. Benua-benua sekarang ini pun masih terus bergerak. Gerakan itu dapat dibuktikan dengan makin melebarnya celah yang terdapat di alur-alur dalam samudera.

Teori Kontraksi Descarets

Descartes la mengemukakan teori kontraksi yang kemudian diteruskan oleh Suess. Menurut Rene Descartes (1596-1650), bumi kita makin susut dan mengkerut karena pendinginan. Karena itu, terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah. Teori ini tidak mendapat dukungan para ahli geologi. Daerah tanggul dasar samudera terdapat di tempat dua lempeng merenggang. Terbentuknya tanggul itu akibat produk vulkanisme yang bertumpuk sepanjang celah. Tanggul seperti itu terdapat di Lautan Atlantik, memanjang dari dekat Kutub Utara sampai mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan Afrika. Di Samudera Pasifik terdapat tanggul di bagian Tenggara samudera ini, membujur ke Utara sampai ke Teluk California. Di bagian Selatan Samudera Hindia, tanggul seperti itu memanjang dari Baratke Timur, mendorong lempeng dasar Samudera Hindia atau lempeng Indo - Australia ke arah Utara. Pergeseran lempeng tersebut mendorong anak benua India yang berasal dari dekat Antarktika hingga bertabrakan dengan lempengbenua Asia dan menyebabkan pembentukan Pegunungan Himalaya.

a. Di daerah dua lempeng saling bertumbukan Di daerah pertumbukan dua lempeng terjadi beberapa fenomena, yaitu:

1. lempeng dasar samudera menunjam ke bawah lempeng benua;

2. terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu;

3. pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;

4. terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi;

5. merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;

6. penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng; dan

7. timbunan sedimen campuran yang dalam geologi dikenal dengan nama batuan bancuh atau melange (Bahasa Perancis).


b. Di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena, seperti:

1. perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut

2. pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng

3. aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan leleran lava yang encer

4. aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.

Edward Suess (1831 – 1914)

Edward menyatakan bahwa persamaan geologi yang terdapat di Amerika Selatan, India, Australi dan Antartika disebabkan oleh bersatunya daratan-daratan itu pada awal mulanya yang merupakan satu benua disebut Gondwana. Benua yang besar tinggal sisanya, karena yang lain sudah tenggelam dibawah permukaan laut.

Permukaan benua dibagi atas 3 kelompok utama yaitu :

a. Dataran Stabil (stable platform) yaitu dataran yang sangat luas terdiri atas batuan sedimen berlapis-lapis yang terhampar diatas perisai benua.

b. Jalur pegunungan lipatan (folded mountain belt) yaitu jalur pegunungan yang terdapat pada tepi-tepi benua yang saling bertumbukan (konvergensi).

Jalur pegunungan lipatan misalnya jalur pegunungan yang melingkari Samudra Pasifik (Sirkum Pasifik) dan jalur pegunungan yang melingkari Laut Mediterania, Asia Selatan dan Indonesia (Sirkum Mediterania).

c. Perisai benua (Shield) yaitu lapisan benua paling bawah (dasar benua).

Lapisan ini tersusun atas batuan beku yang mengalami metamorfosis (perubahan wujud).

Wilayah benua dan samudra bersambung membentuk satu kesatuan wilayah yang saling terkait

1. Bagian Penampang Samudra.

a. Lantai Abisal yaitu lantai dasar samudra dengan kedalaman kurang dari 3000 m.

Contoh : dasar samudra Pasifik, dasar samudra Hindia, dan samudra Atlantik.

b. Palung Laut yaitu jurang di dasar laut yang dalam; terbentuk didaerah sepanjang zona tumbukan antara lempeng benua dan lempeng samudra yang berada didasar laut.

Contoh : palung sunda, palung jepang, palung filiphina, palung new Britain dan palung Izu.

c. Igir tengah samudra (mid oceanic ridge) yaitu jalur gunung api yang memanjang di tengah samudra. Jalur ini merupakan pusat pemekaran (spreading center) yang menyebabkan benua-benua pecah dan bergeser letaknya. Jalur ini juga merupakan pusat-pusat gempa bumi.

Contoh : igir tengah samudra atlantik.

2. Bagian Penampang Benua.

a. Stable Platform atau daratan stabil yaitu daratan luas yang terhampar di atas Shield.

Contoh : daratan Asia, Amerika utara bagian tengah dan Australia.

b. Pegunungan lipatan tepi benua. Misalnya : rangkaian peg. Sirkum pasifik dan mediterania.

c. Shelf atau tepi benua disebut juga paparan benua yaitu bagian dari benua yang tertutup air laut sampai kedalaman 200 m.

Contoh : dangkalan sahul (paparan benua Australia), dangkalan sunda (paparan benua Asia).

d. Lereng Benua yaitu tebing curam yang merupakan peralihan dari benua ke dasar samudra.


Ada lempeng yang saling berpisah/menjauh seperti di tengah Samudera Atlantik, ada yang saling bertumbukan seperti pada pantai barat Sumatra dan pantai selatan Jawa yang membentuk Palung Jawa, ada yang saling bergesekan seperti yang terjadi di San Andreas Fault. Apabila lempeng yang bertumbukan keduanya adalah lempeng benua maka tidak ada yang mau mengalah, keduanya mau naik ke atas, sehingga terbentuklah pegunungan yang menjulang tinggi, seperti pada kasus terbentuknya Pegunungan Himalaya. Pegunungan ini terbentuk akibat tumbukan anak benua India terhadap lempeng Eurasia. Keduanya merupakan lempeng benua.Ketika dua lempeng tertonik berseduksi, dapat terjadi beberapa bencana alam. Salah satunya adalah gempa bumi. Berikut salah satu contoh peristiwa bencana alam yang disebabkan oleh dua lempeng yang berseduksi.